Jumat, 12 April 2019

Chapter 4

Sekarang kita akan membahas rangkaian LKMM-TD ke-empat yaitu "Teknik Mengabdi" yang diselenggarakan di bantaran sungai gotong royong kelurahan Mentaos.
Agendanya adalah terjun langsung bergotong royong menolong masyarakat dalam membersihkan lingkungan.

Seperti biasa, kita berkumpul di Fakultas Teknik ULM jam setengah tujuh pagi (6.30) dengan pakaian se-warna, hitam. Mengenakan celana training lengkap dengan name tag, slayer dan helm safety berbaris rapi di plaza teknik untuk cek perlengkapan, seperti topi, masker, sapu lidi, sarung tangan, kantong plastik yang sudah ada di dalam goodie bag. Adapun bawaan kelompok seperti, sepatu boots, cangkul, parang, trash bag, serok dan 2 buah ember cat yang sudah dihias.

Setelah cek kelengkapan, kami pun berbondong-bondong menuju lokasi gotong-royong. Konvoi perlahan berboncengan dengan rekan sekelompok kami. Berjalan begitu pelan dan sangat hati-hati saat kami berkendara di jalan raya.

 Setelah lama kami membersihkan beberapa titik-titik tersebut, kami pun kembali ke FT-ULM untuk melakukan absen pulang dan mengembalikan teman-teman yang menebeng, yang tertukar-tukar pasangan berkendaranya. Sebelumnya kami diberi snack. Lalu dibariskan.

Mereka menyampaikan beberapa amanat, wejangan untuk rangkaian kemudian, menanya-nanya ada kah yang sakit atau pun yang lain. Tapi kami di suruh menghadap matahari, lalu mendongak ke atas. Satu persatu orang tumbang. Mereka kelelahan, lalu energi mereka menguap bersama panasnya sinar matahari, lalu mereka seperti menyerahkan kesadaran mereka dengan dongakan itu. Dan alhasil mereka gelabakan.

Setelah variasi tersebut dilakukan. Kami dipersilakan pulang. Hal itu bertepatan dengan azan shalat zuhur.

Menurutku, kesan acara ini yaitu, kita dapat turut langsung berinteraksi dengan masyarakat. Dimana kita kedepannya juga akan berbaur dengan mereka. Mungkin kita tak berguna dalam dunia pekerjaan untuk saat ini, setidaknya kita bisa mengukir sedikit senyuman masyarakat dalam membenahi lingkungannya. Dan semoga apa yang kita lakukan dapat mengetuk pintu hati manusia yang sering membuang sampah disana agar berhenti melakukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar